Page

Jumat, 09 Oktober 2009

koefisien teknis

KOEFISIEN TEKNIS

System pengukuran memerluksn patokan-patokan tertentu, untuk menghitung besaran yang bersifat linier, luas bidang, besaran volume atau jumlah berat, diperlukan angka standar yang mematuhi kaidah-kaidah tertentu.

  1. koefisien yang berhubungan dengan masukan, misalnya Satuan Ternak dan tingkat penggunaan sumber daya untuk masukan.
  2. koefisien teknis yang berhubungan dengan reproduksi, misalnya angka kelahiran, service per conception pada ternak kawin suntik.
  3. koefisien teknis yang berhubungan dengan produksi, misalnya pertambahan berat badan harian, produksi susu rata-rata per ekor per hari, produksi telur rata-rata per ekor per hari.
  4. koefisien teknis yang berhubungan dengan ratio sumber daya, misalnya sex-ratio , feed-egg ratio, feed-gain ratio, bull-cow ratio.
  5. koefisien teknis yang berhubungan dengan sifat teknis non-biologis, misalnya defresi tahunan bangunan, umur mesin, pemakaian bahan baker.

TABEL 1

NET CALF DAN GUGUS NILAI

KOEFISIEN TEKNIS

Ternak

Angka kelahiran bersih rata-rata

Standar deviasi

Sangat optimistik

Optimistic tinggi

Optimistik

Pesimis tinggi

Pesimis rendah

Sangat pesimistik

Sapi bali (%)

70

20

90

80

70

60

50

20

Sapi PO(%)

55

10

65

60

55

50

45

10

Sapi SO (%)

55

10

65

60

55

50

45

10

Sapi Madura (%)

60

10

70

65

60

55

50

10

Kerbau (%)

50

20

70

60

50

40

30

10

Kambing (%)

120

20

140

130

120

110

100

20

Domba (%)

120

20

140

130

120

110

100

20

Babi (%)

7

2

9

8

7

6

5

2

Koefisien Teknis Usaha Ternak Bibit

TABEL 2

UMUR AWAL DAN AFKIR TERNAK BIBIT

Jenis Ternak

Umur Awal (tahun)

Umur Afkir (tahun)

Sapi

2

10

Kerbau

21/2

10

Kambing

1

6

Domba

1

6

Babi

3/4

4

TABEL 3

MASA BUNTING DAN KERING KANDANG

Jenis Ternak

Masa Bunting (bulan)

Masa Kering kandang (bulan)

Sapi

9

3

Kerbau

11

3

Kambing

5

1

Domba

5

1

Babi

3.8

1/2

Koefisien Teknis Usaha Penggemukan

TABEL 4

UMUR AWAL, BERAT AWAL, DAN MASA PENGGEMUKAN

Ternak

Umur (bulan)

Berat (kg) 1

Waktu Penggemukan (bulan)

Sapi

18

150

6-8

Kerbau

18

150

6-8

Kambing

6

15

3-5

Domba

6

15

3-5

Babi

4

30

3-4

1. bangsa ternak mempengaruhi berat badan

Pertambahan berat badan harian

TABEL 5

PERTAMBAHAN BERAT BADAN HARIAN (PBBH)

Ternak

PBBH (Kg)

1

2

Sapi Bali

0,30-0,40

Sapi Madura

0,30-0,40

Sapi PO

0,30-0,45

Sapi Sumba Ongol

0,35-0,60

Sapi Grati

0,35-0,50

Sapi Frisian Holstein

0,40-0,70

Kambing Kacang

0,10-0,15

Kambing PE

0,15-0,25

Domba Kampung

0,10-0,15

Domba Ekor Gemuk

0,10-0,15

Domba Garut

0,15-0,25

Babi Kampung

0,35-0,45

Babi Silangan

0,40-0,60

Babi ras

0,40-0,70

Kerbau Murrah

0,40-0,70

Kerbau Lumpur

0,25-0,40

Penggemukan babi

TABEL 6

KELAS BABI RAS UNGGUL FINISHING

Standard

klas

1

2

3

kurang

Umur sewaktu 90 (kg) hari

170

180

190

> 190

Pertambahan berat badan harian (kg)

0,70

0,65

0,60

<0.60

Efisiensi makanan (kg)

3,2

3,4

3.6

<3.6

Usaha sapi perah

TABEL 7

RATA-RATA PRODUKSI, MASA LAKTASI DAN PENGGUNAAN SUSU BAGI ANAK SAPI

Uraian

Masa laktasi

Rata-rata produksi susu per hari (liter)

Umur akhir (tahun)

Konsumsi susu

Anak jantan 2bln (liter/ekor)

Anak betina 4 bln (liter/ekor)

Sapi perah silangan local

9,5

6-10

7

150

300

Sapi perah FH (murni)

10

11-20

7

150

300

Ayam broiler

Masa pembesaran ayam broiler mulai dari DOC adalah 1,5 sampai 2 bulan, dimana ayam broiler telah dapat mencapai 1,5 kg sampai 2 kg berat hidup.

Koefisien teknis terpenting usaha ayam broiler adalah konversi ransom atau efisiensi ransom. Prefensi konsumen di pasaran adalah ayam broiler dengan berat potong ringan (1kg) atau sedang (1,5). Oleh karena itu berta potong karkas broiler adalah 75% berat hidup, maka untuk memperoleh berat potong 1 atau 1,5 kg, diperlukan berat hidup berturut-turut 1,34 atau 2 kg berat hidup.

Efisiensi makanan yang baik adalah 2,5 sa dan 3 kg. jadi untuk memperoleh broiler 1,34kg dan 2 kg berat hidup dibutuhkan ransom masing-masing 3.35dan 5 kg ransom (3,335 = 1,34 x 2,5 kg dan 5 kg = 2 x 2,5 kg )

Ayam ras petelur

Koefisien teknis terpenting pada ayam ras petelur adalh l\konversi ransom. Istilah yang popular adalah rasio ransom telur atau “feed-egg ratio” (FER). Merupakan angka rata-rata flok dihitung mulai DOC hingga flok atau afkir, umunya pada umur 2 thn.

FER ini dipengaruhi oleh beberapa factor lain yaitu:

1. rata-rata jumlah ayam yang bertelur setiap harinya ( Hen Day Percentage ) persentasi ini sebaiknya di atas 60 %

2. culling dan raplacment rate. Bilamana ayam tua yang sudah menurun produksinya tetapi masih dipertahankan, maka konsumsi ransom bertambah.

3. penyusunan / mortalitas ayam dewasa. Makin besar angka kematian ayam dewasa produktif, makin tinggi rasio ransom telur, karena jumlah telah terlanjur dikonsumsi oleh ayam yang mati tanpa produksi telur diperhitungkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar